Hidup di kamar kos itu berarti hidup dengan ruang terbatas.
Tapi entah kenapa, banyak anak kos yang malah nyimpen barang-barang gak penting yang cuma bikin kamar makin sempit, pengap, dan susah dibersihin.
Padahal, kalau kamu tau mana yang harus dibuang dan mana yang benar-benar dibutuhkan, kamar kos bisa kelihatan dua kali lebih luas — bahkan tanpa renovasi sama sekali.
Yuk bahas lima barang yang sebenarnya gak perlu ada di kamar kosmu, plus alternatif cerdas biar kamar tetap fungsional tapi tetap lega.
1. Kardus dan Bungkus Belanja yang Ditumpuk di Sudut
Yes, ini kesalahan paling sering. Kardus bekas dari online shop atau bungkus belanja sering dianggap “nanti aja dibuang,” tapi akhirnya malah numpuk dan jadi sarang debu (dan kadang serangga!).
Kenapa harus dibuang:
- Kardus menyerap lembap dan bikin bau apek.
- Bisa jadi tempat nyamuk bersarang.
- Gak ada gunanya kalau kamu gak pindahan dalam waktu dekat.
🪄 Trik Gen Z:
Kalau kamu butuh penyimpanan ekstra, ganti kardus dengan box plastik transparan.
Lebih awet, bersih, dan estetik.
💸 Alternatif: Box storage transparan (Rp50.000–100.000).
2. Pakaian yang Sudah Jarang Dipakai (Tapi Gak Dibuang)
Setiap anak kos pasti punya “lemari nostalgia” — baju-baju lama yang katanya “siapa tahu dipakai lagi,” tapi nyatanya udah 6 bulan gak disentuh.
Kenapa harus disortir:
- Baju jarang dipakai cuma bikin lemari penuh.
- Sulit cari baju yang sering dipakai karena tertumpuk.
- Bisa lembap dan berjamur kalau gak pernah diangin-angin.
🪄 Trik praktis:
Gunakan aturan 3 bulan: kalau dalam 3 bulan gak kamu pakai, tandanya gak perlu disimpan.
Bisa kamu sumbangkan atau jual di platform preloved.
💸 Alternatif: Gunakan hanger bertingkat atau vacuum bag buat hemat ruang.
3. Furnitur Besar yang Gak Proporsional
Kesalahan fatal berikutnya adalah memaksakan furnitur besar di kamar sempit — misalnya meja kerja lebar, lemari dua pintu, atau kursi empuk raksasa.
Alih-alih nyaman, malah bikin kamu susah gerak dan terasa pengap.
Kenapa sebaiknya dihindari:
- Menyita ruang lantai yang seharusnya kosong.
- Bikin ruangan gelap karena bayangan furnitur besar.
- Susah dibersihkan di bagian bawahnya.
🪄 Trik Gen Z:
Ganti dengan furnitur lipat atau multifungsi: meja lipat, rak gantung, tempat tidur dengan laci bawah.
💸 Alternatif: Meja lipat dinding (Rp200.000–300.000) atau rak vertikal (Rp150.000-an).
4. Koleksi Barang Kecil yang Cuma Jadi Pajangan Debu
Mulai dari botol skincare kosong, kotak perhiasan lama, boneka, sampai souvenir gak jelas dari teman — semua itu seringkali numpuk tanpa fungsi jelas.
Kenapa sebaiknya disingkirkan:
- Bikin meja dan rak terlihat berantakan.
- Susah dibersihkan satu-satu.
- Mengganggu fokus visual di kamar kecil.
🪄 Trik visual:
Kalau kamu suka dekor, cukup pilih 1–2 pajangan kecil dengan tema senada.
Misalnya: satu vas bunga + satu lilin aroma terapi — sudah cukup buat sentuhan cozy.
💸 Alternatif: Gunakan rak dinding kecil biar dekorasi tetap tampil tapi gak makan ruang meja.
5. Barang Rusak yang “Sayang Dibuang”
Ini dia kategori paling licik: barang rusak tapi masih disimpan.
Kipas yang udah miring, lampu meja yang udah gak nyala, atau headset putus yang “rencananya mau diperbaiki.”
Padahal, ujung-ujungnya cuma jadi beban ruang.
Kenapa sebaiknya dibuang:
- Barang rusak gak akan memperindah kamar.
- Bisa jadi sumber debu, bahkan bahaya (misal kabel terkelupas).
- Secara psikologis, barang rusak bikin ruangan terasa sumpek dan gak nyaman.
🪄 Trik hemat:
Kalau rusaknya ringan (misal tombol longgar atau kabel patah), perbaiki dalam seminggu. Kalau lewat itu gak dikerjain, artinya gak penting.
💸 Alternatif: Ganti barang rusak dengan versi mini, portable, dan hemat listrik.
Bonus: Barang yang “Mubazir Tapi Bikin Penuh”
Selain lima barang utama tadi, ada beberapa benda tambahan yang sering bikin kamar kos penuh tanpa sadar:
- Tumpukan tas belanja kain (goodie bag).
- Bantal dan selimut berlebihan.
- Kotak makanan plastik bekas takeaway.
- Botol minum kosong.
- Buku kuliah semester lalu yang gak pernah dibuka.
🪄 Trik Gen Z:
Gunakan prinsip “1 in, 1 out” — kalau ada barang baru masuk, pilih satu barang lama yang harus keluar.
Cara Menyortir Barang di Kamar Kos Tanpa Drama
Kalau kamu bingung mulai dari mana, ikuti cara decluttering simpel ini:
- Pilih area kecil dulu — misal rak meja belajar.
- Pisahkan barang jadi tiga kategori: sering dipakai, jarang, dan gak dipakai.
- Barang kategori terakhir langsung dikantongi buat dibuang/donasikan.
- Bersihkan area kosong dan tata ulang dengan pola minimalis.
- Ulangi ke area lain tiap 2–3 hari.
🪄 Trik psikologis:
Putar musik santai dan batasi waktu 15–20 menit aja biar gak merasa terbebani.
Simulasi Penghematan Ruang Setelah Decluttering
| Jenis Barang | Sebelum | Setelah Dibuang | Ruang Kosong yang Didapat |
|---|---|---|---|
| Kardus & Plastik Bekas | 5–6 tumpuk | 0 | ± 0.5 m² |
| Baju Lama | 2 tumpuk | 1 tumpuk | ± 0.3 m² |
| Furnitur Besar | 1 lemari besar | 1 rak kecil | ± 1 m² |
| Barang Rusak | 4 item | 0 | ± 0.2 m² |
| Total Ruang Baru | ± 2 m² (setara separuh kamar kos kecil) |
Cuma dengan nyortir dan buang barang gak penting, kamu udah bisa dapet ruang ekstra tanpa keluar biaya sepeser pun!
FAQ Tentang Barang di Kamar Kos
1. Tapi aku sayang buang barang kenangan, gimana dong?
Simpan 1–2 barang paling berarti aja. Foto sisanya biar kenangannya tetap ada tanpa makan ruang.
2. Boleh gak nyimpen kardus buat pindahan nanti?
Boleh, asal cuma 1–2 dan disimpan rata di bawah kasur, bukan ditumpuk di pojok.
3. Apa perlu punya rak tambahan?
Kalau barangmu masih banyak, lebih baik tambah rak vertikal daripada nyebar barang di lantai.
4. Barang mana yang paling bikin kamar sempit?
Furnitur besar dan tumpukan pakaian. Dua hal ini wajib disortir duluan.
5. Gimana cara biar kamar kos tetap rapi setiap hari?
Simpan barang berdasarkan frekuensi pemakaian, dan biasakan beberes 5 menit sebelum tidur.
Kesimpulan
Kamar kos yang nyaman bukan tentang seberapa banyak barangnya, tapi seberapa efisien kamu memanfaatkan ruang.
Kardus, baju lama, furnitur besar, pajangan berdebu, dan barang rusak cuma bikin energi dan ruang kamu terkuras.
Jadi, mulai sekarang, coba pilih cuma barang yang benar-benar berguna dan bikin kamu produktif.
Bebaskan ruangmu, biar kamar kos kecil terasa lega, bersih, dan tenang.