Kerja kelompok atau proyek kelas sering kali bikin guru pusing: siapa ngapain, progres sampai mana, dan siapa aja yang beneran aktif? Nah, Trello adalah solusi kekinian buat atur proyek kolaborasi kelas biar semuanya transparan, terstruktur, dan setiap anggota kelompok punya peran jelas. Lewat panduan ini, kamu bakal dapetin cara menggunakan Trello untuk proyek kolaborasi kelas yang praktis, dari awal bikin board sampai evaluasi bareng.
Kenapa Trello Keren untuk Proyek Kolaborasi di Kelas?
- Visual banget, gampang dipahami, cocok buat pemula sekalipun.
- Bisa dipakai di HP, tablet, atau laptop.
- Task, deadline, dan progres tiap anggota jelas terlihat.
- Komentar, upload file, checklist, dan reminder bisa diatur per tugas.
- Semua update real-time, guru dan siswa bisa pantau bareng.
1. Daftar Akun Trello Gratis & Login
- Kunjungi trello.com, daftar pakai email/Google.
- Gratis dan langsung bisa mulai bikin board baru.
2. Buat Board Baru untuk Setiap Proyek/Grup Kelas
- Klik “Create Board”, beri nama sesuai proyek atau kelompok.
- Tambahkan deskripsi singkat tujuan dan output proyek.
3. Bagi Board Jadi List: To Do, Doing, Done
- List utama biasanya: To Do (tugas yang harus dikerjakan), Doing (sedang dikerjakan), Done (tugas selesai).
- Bisa ditambah list lain sesuai kebutuhan, misal: Ide, Review, atau Feedback.
4. Tambahkan Card untuk Setiap Tugas atau Sub-Proyek
- Setiap tugas dibuat jadi card, misal: “Cari bahan”, “Bikin presentasi”, “Upload video”, dsb.
- Card bisa di-drag antar list sesuai progres.
5. Assign Anggota ke Setiap Card/Tugas
- Siswa yang bertanggung jawab ditandai di card—semua jadi jelas siapa pegang tugas apa.
6. Setting Deadline di Setiap Card
- Masukkan tanggal jatuh tempo/target penyelesaian.
- Trello otomatis ingetin kalau sudah mepet deadline.
7. Tambahkan Checklist di Setiap Card
- Untuk tugas kompleks, bikin checklist langkah-langkah kecil supaya nggak ada yang kelewat.
8. Upload File/Link Pendukung Langsung di Card
- Sisipkan dokumen, gambar, video, atau link Google Drive.
- Semua file proyek tersimpan rapi di satu tempat.
9. Kolom Komentar Buat Diskusi & Update
- Siswa atau guru bisa diskusi di setiap card: laporan progres, tanya jawab, atau catatan revisi.
10. Pakai Label Warna untuk Prioritas atau Kategori
- Contoh: Hijau (penting), Kuning (revisi), Merah (butuh perhatian), dsb.
11. Notifikasi Otomatis Biar Semua Update Nggak Terlewat
- Aktifkan notifikasi via email/HP supaya setiap perubahan langsung ketahuan.
12. Invite Guru sebagai Observer atau Reviewer
- Guru bisa masuk board buat pantau, kasih feedback, atau approve tugas yang sudah selesai.
13. Buat Power-Up Kalender untuk Pantau Timeline Proyek
- Aktifkan fitur Calendar agar semua deadline tampil dalam satu kalender.
14. Dokumentasi Progres Otomatis (Activity Log)
- Semua perubahan tercatat, jadi gampang review siapa aktif dan progres kelompok.
15. Lakukan Review & Evaluasi Proyek di Akhir Sesi
- Setiap kelompok presentasi progres, kendala, dan solusi via board Trello.
16. Arsipkan Board Setelah Proyek Selesai
- Supaya nggak numpuk, board lama bisa diarsip, tapi tetap bisa dibuka sewaktu-waktu.
17. Upgrade Skill Kolaborasi Lewat Trello Tips/Komunitas
- Ajak siswa eksplor tips Trello, join forum, atau sharing pengalaman antar kelas.
Bullet List: Checklist Kolaborasi Proyek Kelas di Trello
- Daftar/login Trello
- Create board per proyek
- List To Do/Doing/Done
- Card tugas/sub-proyek
- Assign anggota
- Set deadline
- Checklist detail
- Upload file/link
- Komentar diskusi
- Label prioritas
- Notifikasi aktif
- Guru observer/reviewer
- Power-Up Calendar
- Activity log
- Review & evaluasi
- Arsip board
- Upgrade skill kolaborasi
FAQ Cara Menggunakan Trello untuk Proyek Kolaborasi Kelas
1. Apakah Trello gratis untuk guru/siswa?
Iya, fitur dasar cukup lengkap untuk proyek kelas.
2. Apakah bisa diakses lewat HP?
Bisa banget, tersedia aplikasi Android/iOS.
3. Apakah bisa pantau progres tiap siswa?
Jelas bisa, semua aktivitas terekam di board.
4. Berapa jumlah anggota maksimal dalam satu board?
Cukup banyak (hingga 10 tim di free plan), cocok untuk kelas besar.
5. Bagaimana kalau proyek kelas lebih dari satu?
Buat board terpisah tiap proyek/grup.
6. Bisa share file besar di Trello?
Bisa, tapi file besar lebih baik lewat Google Drive/Dropbox dan tempel link di card.
Penutup: Proyek Kolaborasi Kelas, Nggak Ribet Lagi dengan Trello!
Dengan cara menggunakan Trello untuk proyek kolaborasi kelas, semua proses jadi lebih terstruktur, adil, dan progresnya gampang dipantau. Siswa belajar teamwork dan tanggung jawab, guru pun bisa evaluasi tanpa repot!